Kendari - Potensi aspal Buton diperkirakan mencapai 662 juta ton. Ratusan juta ton aspal yang ada di Bumi Anoa mampu memenuhi kebutuhan aspal nasional yang hanya mencapai 5 juta ton per tahun.

Sekretaris Daerah (Seda) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Asrun Lio mengatakan, Sultra siap memenuhi kebutuhan aspal nasional. Pasalnya, stok aspal di Buton sangat besar.

Lanjut dia, penggunaan aspal Buton sudah mendapat restu dari Presiden Joko Widodo. Itu dipertegas dengan penghentian impor aspal pada 2024.

“Pak presiden (Jokowi) pada tahun 2024 nanti sudah menghentikan impor aspal. Jadi posisi Sultra ini diuntungkan karena kita memiliki aspal Buton yang setelah uji materil atau penggunaan aspal sudah dilakukan dibeberapa daerah bahkan Jawa tengah sudah menggunakan aspal Buton membangun ruas jalan,” ungkap Asrun Lio, kemarin.

Ia memastikan, seluruh Kabupaten/Kota di Sultra wajib menggunakan aspal Buton dalam pembangunan jalan. “Daerah lain sudah menggunakan (Aspal Buton). Masa kita tidak menggunakan. Kita harapkan aspal Buton ini bisa memproduksi sesuai dengan kebutuhan pasar,” kata Asrun Lio.

Agar (pemanfaatannya) lebih maksimal, pihaknya telah menggandeng Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sultra untuk memasarkan pasar Buton diseluruh daerah di Indonesia termasuk pasar internasional.

Terpisah, Ketua kadin Sultra, Anton Timbang mengatakan siap mempromosikan sekaligus memasarkan Aspal Buton keseluruh daerah di Indonesia. Ia yakin Aspal Buton bisa diterima diseluruh daerah selain karena merupakan produk (hasil alam) dalam negeri juga didukung kualitas aspal yang baik.

“Saya sudah menghubungi Ketua Umum (Kadin) untuk bisa mengumpulkan seluruh Ketum Kadin di seluruh Indonesia sehingga saya bisa mempresentasikan kepada mereka tentang bagaiman prospek dan penggunaan aspal Buton. Setelah itu kami harapkan seluruh Kadin bisa menyampaikan kepada pemda setempat sehingga penggunaan aspal Buton itu bisa kita gunakan mulai 2024,” pungkasnya. (*)